Proyek Sejuta Rumah dalam Genggaman




Ilustrasi suaramerdeka.com
BTN atau Bank Tabungan Negara memiliki arti penting dalam hidup kami. Pengalaman empat tahun lalu membuat kami sangat berutang budi pada salah satu Badan Usaha Milik Negara ini. 

Dari tiada, akhirnya kami pun mendapat tempat tinggal yang layak. Letaknya di salah satu pinggiran di ibu kota Provinsi Nusa Tenggara Timur, Kupang. Daerah tersebut kini lebih dikenal dengan nama kompleks BTN. 

Masyarakat Indonesia mestinya tidak asing dengan perusahaan plat merah yang bergerak di bidang jasa keuangan perbankan ini. Betapa tidak, eksistensinya di Indonesia sudah sejak 1897 saat masih bernama Postspaarbank. Letaknya di Batavia, sekarang Jakarta. Seiring tongkat kolinialisme berpindah ke tangan Jepang, bank ini sempat dibekukan dan berganti nama  menjadi Tyokin Kyoku atau Chokinkyoku. Sempat berubah beberapa kali, sejak 1963 menyandang nama Bank Tabungan Negara yang bertahan hingga kini. 

Rentang sejarah yang panjang tersebut tentu memberikan arti berbeda-beda bagi setiap orang. Bagi kami seperti disebutkan di atas, peran penting BTN menyata dalam bentuk Kredit Pemilikan Rumah (KPR) yang memungkinkan kami kini bisa mendiami sebuah tempat tinggal. Di rumah itu kami bisa menenun sejarah kebersamaan sebagai satu keluarga. Merajut kehangatan dan menjadikannya tidak sekadar gedung (house) tetapi tempat diam (home).

Kisah perkenalan dan pertemanan dengan BTN cukup panjang. Sebagai seorang perantau, yang asli Flores, diantarai sekitar satu jam penerbangan dari Kupang atau delapan jam menggunakan kapal ferry, memiliki tempat tinggal di ibu kota provinsi amat penting. Impian yang sama bagi setiap perantau.
Pendapatan tidak seberapa, tetapi tekad membaja menentukan target kapan harus bisa memiliki rumah, memacu saya untuk bekerja giat. Deadline saya patok. Harga rumah yang bakal terus meningkat kian memompa spirit. Akhirya saya putuskan, tahun 2012 harus sudah memiliki rumah. Tidak ada alasan, tidak ada kompromi. Fix!

Selain giat bekerja, saya pun lebih rajin menabung. Beberapa bulan sebelum batas waktu, saya kembali berpikir serius rumah seperti apa yang ingin dimiliki. Tentu, harga rumah disesuaikan dengan tingkat kemampuan finansial. Selain itu saya mempertimbangkan lokasi atau tempat keberadaannya. Berhubung tidak banyak pilihan maka pertimbangan tempat tidak terlalu diperhitungkan serius. Utamanya harga rumah sesuai kapabilitas pembayaran. 

Saya pun mulai mencari-cari informasi dengan mengubungi pihak pengembang. Saya gali segala informasi sebanyak-banyaknya. Mulai dari soal spesifikasi hingga proses. Berapa besar Down Payment (DP), berapa kali pembayaran DP dan berbagai tetek bengek lainnya.

Akhirnya pilihan saya jatuhkan pada satu bidang rumah seluas 180m2 dengan tiga kamar tidur dan dua kamar mandi. Soal mobilitas dari ke rumah tersebut tidak terlalu sulit. Kendaraan roda dua yang saya miliki sudah sangat membantu. Garasi yang cukup lapang memungkinkan beberapa kendaraan roda dua bisa terparkir aman. Suatu saat saya bisa memiliki kendaraan roda empat, garasi tersebut sudah menanti.
Harganya terbilang tinggi untuk ukuran kantong saya. Saya harus bekerja keras untuk menyicil DP. Terhadap DP saya mengerahkan seluruh sumberdaya keuangan yang ada. Pertimbangannya agar mengurangi bunga KPR nanti. Dan lebih penting dari itu agar bisa sesegera mengajukan KPR.

Membuat perhitungan sebelum KPR mulai dari penentuan target waktu, besarnya KPR hingga tenor/ilustrasi suarakonsumen.com
Waktu berjalan, saya pun mulai mendekati pihak BTN. Setelah mendapat informasi memadai, termasuk soal syarat-syarat yang mesti dipenuhi, saya mulai berpikir seberapa mampu saya membayar cicilan tiap bulan. Itu diperhitungkan dengan tingkat bunga yang diberikan BTN. Kerja sama pengembang dengan BTN yang baik mempermudah proses. 

Setelah melengkapi persyaratan dokumen, seperti KTP, Kartu Keluarga, NPWP, hingga slip gaji dan surat keterangan kerja untuk menentukan besaran cicilan KPR, selanjutnya menanti pihak BTN melakukan verifikasi. Untung saya tidak tersandung masalah dengan perbankan sebelumnya sehinga dengan mudah lolos BI Checking. Ini jadi poin penting juga saat pengajuan KPR agar pengajuan kita tidak berakhir dengan penolakkan. Bank tentu berpikir panjang bila kita memiliki riwayat utang seperti kredit atau pinjaman di bank-bank lain. 

Hari berganti minggu, tetapi tidak sampai berganti bulan, pengajuan KPR diterima. Pajak yang lazim disebut BPHTB (Bea Pemilikan Hak Tanah dan Bangunan) dan biaya notaris segera dibayar, berikut biaya provisi dan administrasi. Sebelumnya saya sudah diberitahu bahwa nanti akan dibutuhkan lagi biaya untuk pajak, notaris dan administrasi. Jadi saya tidak kelabakan saat diminta. 

Di hadapan notaris saya menandatangani surat perjanjian KPR. Jangka waktu yang saya ambil selama 10 tahun. Durasi yang tidak singkat, dengan segala risiko tentunya. Perjuangan menyicil tiap bulan pun mulai ditempuh. Tetapi saya tidak dipusingkan lagi dengan urusan tempat tinggal, karena kini saya sudah bisa melepas lelah dan mengumpulkan energi di kediaman yang nyaman. Proses itu terus berlanjut hingga kini.

Proyek sejuta rumah
Itu sepenggal kisah masa lalu yang tetap menjadi masa sekarang bersama BTN. Saat ini BTN  terus berbenah. Berbagai inovasi dan terobosan terus dilakukan. Teranyar bergerak menuju layanan berbasisi digital. 

Dikutip dari kedaimikro.com, digitalisasi layanan itu tengah berjalan. Situasi global seperti panggilan menuju Masyarakat Eonomi ASEAN (MEA), serta ruang hidup berbasis digital sudah merasuk masyarakat tanpa bisa dibendung lagi. Transformasi menjadi kata kunci agar bisa bersaing di era pasar bebas, dan bisa mendapat tempat di hati banyak orang yang sudah melek teknologi. 

"Kami tinggal melangkah sedikit dengan menjadikan teknologi untuk mempercepat layanan kepada nasabah yang berbasis digital banking," ungkap Maryono, Direktur Utama Bank BTN saat peluncuran 'Bank BTN Digital Lounge' di Jakarta, Selasa (9/2/2016) lalu.

Sebagai pemegang pangsa pasar terbesar untuk segmen perumahan, yang mencapai 30,6 persen, BTN terus berupaya meningkatkan layanan kepada masyarakat. Menurut Maryono seja 1976 hingga 2015, BTN telah menyalurkan total KPR nyaris menyentuh Rp170 triliun. Dampaknya sudah dirasakan oleh empat juta masyarakat. 

Demi meningkatkan kualitas layanan, termasuk kecepatan dan volume, transformasi layanan berbasis digital terus dilakukan di antaranya menerapkan mobile banking, internet banking dan cash management.

Bila kita bertandang ke www.btn.co.id akan kita dapatkan banyak kebaruan. BTN Digital Solution adalah produk teranyar. Berbagai informasi dan kemudahan langsung terlihat, baik terkait lokasi ATM dan Kantor Cabang terdekat, promosi produk dan kegiatan, serta kemudahan mengakses berbagai produk e-Banking BTN. Selain disebutkan di atas, ada juga produk BTN Properti, pembukaan rekening secara online, pembuatan kartu suka – suka, E-Commerce,  dan SMS Banking.

Sejak akhir tahun lalu, BTN telah meluncurkan kantor cabang digital (smart branch). Segala proses operasional dan bisnis bisa dilakukan secara digital. Melayani nasabah mulai dari pembukaan rekening sampai pengajuan pinjaman atau KPR dilakukan secara digital.

BTN digital lounge (VIVA.co.id/Romys Binekasri)
Saya tidak akan berbicara terlalu jauh karena sudah pasti BTN telah mewujud one stop shopping bagi para nasabah. Segala urusan dan kebutuhan nasabah mulai dari membayar listrik, pengisian pulsa, hinga pembelian tiket pesawat bisa dilakukan dengan digital banking ini. 

Saya  membatasi diri terkait layanan perumahan. Berbagai transaksi bisa berjalan cepat, termasuk dalam mengajukan permohonan KPR. Di sini berbagai produk pembiayaan, pengajuan, pengecekan status angsuran bisa dilakukan secara online. Dengan telepon pintar dalam genggaman setiap nasabah bisa melakukan aktivitas kapan dan dimana saja, berjejaring dengan BTN. 

Demi mempercepat proses digitalisasi itu, menurut Direktur BTN Adi Setianto seperti dilansir detik.com BTN menggandeng perusahaan telekomunikasi terkemuka PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) TBK. Perusahaan plat merah yang disingkat Telkom ini berperan sebagai penyewa data center. 

"Untuk digitalisasi kita butuh server dan data center yang kapasitasnya sangat besar. Kalau bangun sendiri kita bisa habiskan US$ 150-200 juta (Rp 2,07-2,76 triliun, kurs Rp 13.800/US$). Makanya kita pilih outsourcing saja, kita sewa data center punya PT Telkom," tandas Adi Setianto.

Setiap bulan BTN akan menyetor Rp 8 miliar sebagai biaya operasional kepada Telkom. Dengan berbagai fasilitas yang ada dan pusat data tersebar di beberapa tempat seperti di Surabaya, BSD dan Sentul maka proses digitalisasi itu bisa segera berlangsung.

“Kita sudah tanda tangan kerjasama, Februari 2016 sudah bisa jalan memakai data center yang di Surabaya," lanjutnya.

Berbagai terobosan ini dalam rangka merealisasikan program sejuta rumah pada tahun 2017. Selain menjadi core business, kebutuhan akan perumahan masih sangat tinggi. Bahkan terus meningkat saban tahun. Peluang bisnis dan pelayanan ini coba disambut BTN demi memberikan kenyamanan dan keamanan bagi masyarakat banyak. Rumah, adalah salah satu kebutuhan primer masyarakat. 

Cara mudah dapat rumah impian
Nuansa tersebut langsung terasa dengan kehadiran salah satu produk BTN Digital Solution. Secara jelas bisa kita temukan saat membuka www.btnproperti.co.id. Seperti namanya di tempat itu kita akan mendapatkan banyak kemudahan dan informasi memadai terutama bagi para nasabah yang hendak mengajukan KPR.

Tidak perlu repot-repot harus bertanya ke sana kemari atau bertandang ke kantor cabang terdekat untuk mendapatkan informasi. Segala sesuatu bisa segera terlayani secara online. Tidak hanya untuk kepentingan mendapatkan rumah. Properti lain seperti ruko, gudang dan tanah pun bisa terlayani. Beberapa keunggulan layanan ini antara lain:

Pertama, Kita bisa langsung mendapatkan properti impian sesuai rentang harga yang diinginkan. Pada bagian tengah website tersedia kolom rentangan harga minimal dan maksimal berikut kategori properti yang hendak dicari. Dengan sekali klik properti yang diinginkan langsung terpampang.

Patut dicatatat, aplikasi ini tidak hanya diperuntukan bagi calon nasabah. Pihak penjual atau developer pun bisa ambil bagian, menawarkan propertinya. Jadi di sini antara para pembeli dan penjual begitu pun sebaliknya bisa bertemu.

Kedua, selain mendapatkan properti dengan rentang harga tertentu, kita pun bisa melakukan simulasi KPR. Mengisi kolom penghasilan pemohon dan penghasilan pasangan per bulan berikut jangka waktu atau tenor maka kita sudah langsung bisa mengetahui berapa besar angsuran yang nanti akan dibayar sesuai harga properti yang dipilih.
Foto dokumen pribadi
Ketiga, kita pun akan mendapatkan informasi, lengkap dengan gambar berikut alamat jelas perumahan terbaru, perumahan terpopuler dan perumahan bersubsidi. Basis data di laman tersebut sangat kuat meliputi data perumahan, data rumah dilelang, data developer mitra BTN, data member atau agen serta data komunitas properti. Selain itu kita bisa mengetahui berapa harga pasar properti tertentu. Jadi segala sesuatu terkait perumahan dan BTN bisa diperoleh di website tersebut.

Keempat, belum cukup dan jelas dengan sistem yang ada, atau bila ada hal yang mau ditanyakan kita bisa langsung mengirim pertanyaan pada kolom konsultasi KPR. Atau secara langsung berkomunikasi dengan memanfaatkan aplikasi “Let’s Chat” yang tersedia di pojok kanan bawah.

Kelima, website ini juga selalu memberikan informasi terbaru, entah terkait promo properti atau informasi pameran properti. Kita benar-benar dimanjakan dengan keberlimpahan informasi dan dibukakan jalan untuk memiliki properti impian. 
Foto dokumen pribadi
Keenam, cukup puas dengan informasi dan segala sesuatu jelas, maka proses pengajuan pembiayaan bisa dilakukan secara online. Ada formulir isian bagi calon-calon debitur Bank BTN yang akan mengajukan pembiayaan non-subsidi seperti KPR BTN PLATINUM iB, KPR BTN Indent iB, KPR BTN Sejahtera iB, dan Pembiayaan syariah lainnya. Pembiayaan yang diajukan secara online akan langsung diproses oleh kantor cabang yang anda pilih. BTN pun sudah pasti menjamin kerahasiaan dan keamanan setiap transaksi dengan sitem yang canggih

Foto dokumen pribadi
Tantangan dan harapan
Menurut Maryono tahun 2017 adalah perode sarat tantangan. Meski diterpa banyak persoalan, terutama terkait perekonomian global, BTN tetap optimistis. Indikator makro ekonomi dan perbankan Indonesia menunjukkan trend yang membaik. 

Hal ini seiring dengan perubahan kebijakan pemerintah di Indonesia yang mendukung penguatan ekonomi. BTN yakin peluang bisnis untuk memenuhi kebutuhan hunian (backlog perumahan) nasional dan pemenuhan kebutuhan non KPR terbuka lebar.

Prediksi pertumbuhan ekonomi ke arah positif, sesuai target pemerintah 5,1 persen, akan berkorelasi dengan penyaluran kredit perbankan. Berdasarkan survey perbankan yang dilakukan Bank Indonesia, penyaluran kredit tahun ini diperkirakan tumbuh 13,7 persen dibandingkan tahun 2016. Menurut Otoritas Jasa Keuangan pertumbuhannya di kisaran 9-12 persen (Kompas, 2 Februari 2017, hal.17).

Prediksi baik ini tentu perlu dimanfaatkan. Meningkatnya daya beli dan kebutuhan akan perumahan perlu disambut. Seperti dikatakan Maryono, BTN perlu menjaga fokus pada bisnis pembiayaan rumah. Meningkatkan  low cost dan sustainable funding penting agar disokong oleh ketersediaan dana berbiaya murah.

Pertanyaan, apakah peluang tersebut akan dengan sendirinya disambut baik oleh masyarakat? Dengan kata lain, dalam konteks perumahan, program sejuta rumah bisa terealisasi dengan mudah?

Mengacu pada kinerja BTN tahun 2016, secara hipotetis dan prediktif bisa dijawab ya. Tahuan lalu target BTN terealisasi dan yakin target pertumbuhan kredit di 2017 di atas 20 persen dengan NPL di bawah 3%.

Agar peluang dan harapan bisa saling berpelukan maka terobosan digitalisasi yang dilakukan perlu terus digalakan. Tidak hanya inovasi dan transformasi ke dalam berupa kelengkapan infrastruktur pendukung, juga perlu dibarengi sosialisasi agar berbagai kemudahan itu bisa menjangkau lebih banyak orang.
Data pengguna internet di Indonesia pada 2016 dari We are Social/wearesocial.com
Bukan rahasia lagi generasi milenial yang berkawan dengan kemajuan teknologi dan informasi akan dengan mudah disasar bila sosialisasi dilakukan dengan memanfaatkan semua lini media sosial yang ada. Tantangan terberat tentu pada daerah-daerah dengan infrastruktur internet yang terbatas seperti di pelosok atau pedalaman di Nusa Tenggara Timur.Namun seiring berjalannya waktu, dengan tingkat penetrasi internet yang menggila, akan berdampak pada layanan perbankan. 

Bila empat tahun lalu saya masih mengandalkan sepeda motor untuk kepentingan transportasi dan tatap muka dalam berkomunikasi saat ini situasi sudah berbeda. Segala sesuatu sudah terintegrasi secara digital. Kerja jadi cepat, hemat waktu, biaya dan energi dengan adanya produk BTN Digital Solution yang bisa diunduh secara gratis untuk perangkat Android. 

Dengan menyiapkan strategi keuangan yang baik, dan perhitungan finansial yang cukup, BTN siap mewujudkan setiap impian. Mendapatkan rumah impian bukan lagi sesuatu yang sulit, bahkan sudah ada dalam genggaman.

Akhirulkalam, dirgayahu ke-67 BTN, selalu menjadi sahabat keluarga Indonesia!

Lini informasi resmi BTN:

Facebook: BankBTNcoid
Twitter: @BankBTNcoid
Contact center: 1500-286
Produk BTN: www.btn.co.id/content

Comments

Popular posts from this blog

Menjaga Rantai Juara Indonesia di Singapura Open SS 2016

Millennial Marzukiana, Strategi “Proxy War” Ananda Sukarlan untuk Bang Maing

Menulis Terus Sampai Jauh...